Kamis, 01 November 2012

Ekspedisi Tanah Jawa Kalungan Wesi I (Day 1, ML-SLO)

Setelah berbulan-bulan penuh perencanaan matang, akhirnya tercapai juga keinginan buat nglakuin ekspedisi tunggal. Sebuah ekspedisi yang aku beri judul "Tanah Jowo Kalungan Wesi I", kanapa pakai "I"? Tentu saja karena aku juga uda mulai ngerencanain ekspedisi selanjutnya. Buat yg pernah baca2 Jangka Jayabaya, tentu cukup akrab dengan frase itu. Jangka Jayabaya adalah sebuah kitab berisi tulisan2 Prabu Jayabaya dari Kerajaan Kadiri (meskipun hal tsb masih muncul perdebatan di kalangan sejarawan). Dalam kitab tsb, disebutkan

"Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran, tanah jawa kalungan wesi"

(Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda, pulau Jawa berkalung besi)1

identitas perjalanan ini ... :)

Dan demikianlah, selama lima hari empat malam, mulai 31 Oktober sampai 4 November 2012, aku akan menyusuri kalung besi-nya Pulau Jawa, yang sebagian besar tentu saja menggunakan moda transportasi kereta tanpa kuda, kereta api. Sebagian besar tiket juga sudah aku booking pada saat HUT ke-67 PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada 28 September 2012 lalu, pada hari itu PT KAI memang bagi2 banyak banget tiket promo, yg tentu saja aku booking langsung dari agenku sendiri, bimasakti64 (ngiklan dong ...). Tercatat di tanganku telah tergenggam lima tiket, Gajayana 100rb, Purwojaya 50rb, Harina 50rb, Argo Parahyangan 20rb dan Rajawali 50rb.


rentengan tiket promo 


Mengambil waktu di akhir masa UTS yang (biasanya) makin dikit matakuliahnya, ternyata muncul beberapa tantangan. Pertama, di akhir masa UTS trnyata matakuliahnya cukup banyak, tp untunglah berkat modal pertemanan yg baik sama pengatur jadwal pengawas UTS, aku bisa minta off-duty buat tanggal 1-2 November. Kedua, deadline laporan penelitian 2 November, yg untungnya udah aku jilid. keempat adalah pengurusan NIDN 1 November yg untungnya ada bantuan dr mahasiswa bimbinganku tersayang, Deta :)) dan keempat, deadline ngumpulin nilai UTS di 31 Oktober, yg baru aku koreksi sekelas :D

Di depan plat-name KMP Batik Gajayana

Sepulang dari kampus di kisaran jam 12 siang, gak butuh waktu lama aku pun memacu kendaraan ke arah SMAN 3 Malang, buat parkir gratis tentunya ... :D. Jam 13:00 tepat aku udah siap boarding ruang tunggu Stasiun Malang (ML). Setelah naruh ransel di kabin KA-7023 Gajayana yang udah siap take-off dari peron-1, aku pun langsung mengabadikan beberapa momen di dalam stasiun. Di peron-2 udah bersiap KA-93L Majapahit yang akan berangkat lebih dulu daripada Gajayana. Tepat pada pukul 13:25 CC-20320 (CC-2039808) milik Depo Jatinegara berangkat menarik rangkaian KA Majapahit.

13:25 - Masinis KA-93L di peron-2 melongok jendela menunggu semboyan-40 dan 41 dari PPKA dan KP 93L, di kanannya KA-7023 siap diberangkatkan 13:45 dari peron-1 ML

Dan tepat pada waktunya, 13:45, KA-7023 yang ditarik lokomotif CC-20336 (CC2031006), yang juga milik Depo Jatinegara, berangkat dari peron-1. Rangkaian kereta berjalan normal sampai di Stasiun Blitar (BL) tepat waktu pada pukul 15:41. Di stasiun ini aku sempat turun sebentar untuk mengganjal perut yang sudah sangat lapar, karena paginya aku udah sarapan pecel, aku pun nggak membeli makanan khas Blitar itu, melainkan sebungkus "nasi rames" + "sate tempura", 5000 rupiah saja. Apa yang disebut "rames" di Stasiun Blitar ini sebenarnya adalah sekitar 5 sendok nasi ditambah sesendok mi instan goreng, sesendok sambal goreng kentang balado dan sepotong dadar jagung (sunda: bala2 jagung) goreng. Sederhana, tapi dengan harganya yang sangat murah itu, menu ini cukup mengganjal di perut hinggal malam tiba.

Nasi "rames" + sate "tempura" ala Stasiun Blitar

Selepas BL, di beberapa petak KA Gajayana mendapat sinyal berhenti yang menyebabkan perjalanan lebih lambat dari waktu seharusnya. sekitar 19:30, KA-7023 baru tiba di Stasiun Madiun (MN). Di kota pabrik kereta ini, Gajayana dijadwalkan menyusul (menyalip) KA Majapahit, dan benar saja, saat 7023 masuk peron-1 MN, 93L telah menunggu dengan sabar di peron-2, sekitar lima menit kemudian, Gajayana berangkat melanjutkan perjalanan.

19:30: Kiri: Majapahit di jalur-2, kanan: Gajayana di jalur-1 MN

Sekitar pukul 20:40, terlambat 25 menit dari jadwal sebenarnya, KA Gajayana masuk di Stasiun Solo Balapan, tujuan pertamaku pada tur hari pertama ini. Kenapa kok mesti mampir Solo? karena aku bermaksud mencoba Railbus Batara Kresna ke Sukoharjo atau Maguwo Ekspres menuju Kota Cilacap esok paginya. Untuk beristirahat malam ini, sebenarnya rencana awal aku pingin menginap di warnet, memenuhi asupan data sekaligus mengisi tenaga beberapa gadget, tapi kemudian setelah aku pikir-pikir, aku juga butuh istirahat, akhirnya dari hasil searching-searching, dapatlah sebuah motel sederhana dengan tarif semalam hanya 55,000 (fasilitas fan, kamar mandi dalam + sudah termasuk dua teh botol) di kawasan Karanganyar. Menariknya, hotel ini juga menawarkan tarif untuk 3 jam (hmmmmmm), oke lah, nggak usah kita bahas urusan itu, toh sepanjang malam aku menginap di hotel itu, ada satu keluarga cukup besar yang menginap di situ dan nggak ada gerebekan Satpol PP.

Hotel Kendedes 11 yang aku foto keesokan paginya


1 http://id.wikipedia.org/wiki/Ramalan_Jayabaya

0 komentar: