Alam, di sini kita berada

Aku, alam dan Tuhan-ku adalah satu dan tidak terpisahkan ...

Berbagi, karena ilmu bukan milik kita sendiri

Tuhan-lah yang menitipkan ilmu pada kita sebagai media untuk menebar kasih bagi semesta.

Menempuh perjalanan-perjalanan panjang

Untuk merasakan dan mensyukuri setitik dari tak berhingga karya agung-Nya ...

Masa depan, yang terbangun dari kasih-Nya

Ia titipkan pada seseorang yang mau menerimaku apa adanya ...

Tangguh, memutus jarak tanpa keluh

dan di dalamnya kita berserah, hingga kita tiba di tujuan ...

Jumat, 12 Agustus 2011

Refleksi Tiga Tahun

emmm ada yang berubah di blog ini? yupp banyak banget ... beberapa entri dengan senang hati emang aku hapus, banyak alasan di balik penghapusan itu. Bisa jadi terlalu alay, terlalu nggak penting, terlalu show off, atau bahkan mungkin terlalu penting. Untuk yang terakhir itu aku move sepenuhnya ke:

http://wibiwardhono.wordpress.com

Kalo ditanya apa yang terjadi ... jawaban normatifnya sih saat ini aku lagi bersih2 banyak hal dan misahin banyak hal pula. Mulai dari bersih2 friendlist gak jelas di FB, daftar follow yang nggak kalah nggak jelasnya, meskipun jujur aku juga lebih sering ngetwit hal2 gak jelas :)

Jawaban sok-nya ... kedewasaan mungkin (dewasa dari hongkong), apa pun itu, beberapa posting yang udah aku hapus emang rangkaian kenangan, kebanyakan pahit, sentimental dan sangat emosional. Perasaan yang terungkap di tulisan2 itu jadinya malah membuat aku jengah, berasa nggak sebanding aja dengan berjuta nikmat yang udah aku terima. InsyaAllah, usia kepala dua udah tinggal ngitung hari, gak sampai delapan bulan dari sekarang, aku udah masuk umur 30, yupp ... ada angka 3 di depan dua digit umur itu rasanya jauh dari pantes kalo mesti meraung-raung meskipun itu cuma lewat tulisan.

Tiga tahun terakhir ini berasa sebuah periode berat, penuh tantangan dan bahkan sebuah quantum leap yang penuh kejutan. Perjalanan dari sebuah cerita bernama "cinta" pun nggak luput mengharu-biru, sampai pada akhirnya perjalanan itu mesti karam di sehampar kekecewaan.

Hingga 2008, aku masih seorang guru honorer biasa, atau lebih keren disebut GTT (Guru Terlalu Tampan Tidak Tetap). Yang sedikit beda dengan tahun2 sebelumnya adalah, aku udah nggak perlu mikir kuliah lagi, karena Maret 2008 itu aku menuntaskan prosesi wisuda, artinya gelar Sarjana Teknik pun legal aku sandang, setelah delapan tahun (Yupp betul, tidak ada kesalahan ketik di sini, DELAPAN tahun) menempuh masa2 kuliah yang sangat menggairahkan. Rutinitas tahun itu pun seperti layaknya seorang guru jomblo seumuranku:

for(i=1 ; i>=1 ; i++)
{
ngajar();
pulang();
pacaran();
}

membentuk semacam unfinite loop kalau nggak mau disebut lingkaran setan ...

2009, aku seperti masuk ke era yang bener2 beda, tepat di awal tahun itu, Januari, aku memutuskan untuk mengambil sebuah perjudian besar, aku ngelanjutin kuliah. Bukan sebuah pilihan yang main-main, karena aku memasuki sebuah kampus yang pernah sangat aku idamkan jaman masih SMA dulu (yang atas banyak pertimbangan, akhirnya malah nggak aku masukin sama sekali sebagai pilihan pas UMPTN), Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - Institut Teknologi Bandung (STEI-ITB).

sumber: http://rulianasiregar.blogspot.com

Dan Alhamdulillah, dengan modal awal 140.000 (15.000 tiket KA (Alm.) Malang Ekspres dari Malang ke Surabaya & 125.000 tiket KA Mutiara Selatan dari Surabaya ke Bandung) aku menang di perjudian (baca: beasiswa) itu. Dan kalo inget masa2 mulai pertama kali hingga selesai kuliah di Bandung yang penuh keplauran, aku sendiri masih setengah nggak percaya, nyaris tiap minggu aku menyusuri kalung besi yang menghubungkan Kota Malang dengan Bandung. Dihapuskannya KA Malang Ekspres tahun 2009 membuat semua makin kacau, tapi sejak dibuka rute baru KA Malabar yang menghubungkan Malang dan Bandung secara langsung pada April 2010 membuat semua kekacauan itu hilang.

sumber: jepretan dewe

2010, Agustus, salah satu titik lompat yang cukup jauh, setelah delapan tahun, akhirnya aku memiliki pekerjaan baru, masih di dunia ajar-mengajar, tapi kali ini di sebuah institusi yang kelak bakal menghasilkan seorang sarjana. Prosesnya kompleks, tapi seolah tersusun manis oleh semesta yang saling bekerjasama. Teknik Informatika Universitas Brawijaya akhirnya jadi tambatan karirku yang kedua, meskipun aku masih belum (dan insyaAllah nggak akan) ngelepasin pengabdianku di SMAN 3 Malang.

2011, di hari Jumat, 17 Juli 2011, di hadapan empat orang penguji, akhirnya aku menuntaskan perjalanan panjangku di ITB. Banyak titik yang seolah bertarian di tiga tahun ini ... Aku yakin perjalanan ini masih sangat ... sangat panjang ... ALAM PENUH RAHASIA ... Seribu kegalauan, semoga tercerahkan di Ramadhan tahun ini.

Keep smile, and ... CHAYO !!!