Senin, 15 Oktober 2012

Perempuan dan Algoritma

Membayangkan dunia komputer, sepertinya memang dunia yang maskulin banget, pembuktiannya nggak usah jauh-jauh, di kampus tempat aku mengajar, di hampir semua kelas, rata-rata penghuninya 80% berjenis kelamin cowok. Seperti di tempat lain di bidang engineering, di tengah mayoritas kaum Adam, ternyata cewek-cewek teknik secara kualitas bisa menandingi para cowok. Berdasarkan pengalaman dan hasil baca-baca[1], secara default dua gender ini sebenernya memiliki kecenderungan atau orientasi alamiah berbeda dalam hal kemampuan ruang yang menjadi instrumen utama di dalam bidang keteknikan. Cuma saja harus diakui, para cewek ini unggul dalam hal ketelatenan dan ketelitian, maka nggak heran mereka sering diberdayakan untuk ngerjain praktikum di dalam kelompok.

Pengalaman ngajar hari ini agak beda sama fakta-fakta di atas, pas kuliah Matematika Komputasi kelas K dengan materi Probabilitas Diskrit, sebenernya aku agak-agak kurang siap, untungnya secara materi nggak ada masalah jadi terpaksa ndalang (ngoceh tanpa slide presentasi), efeknya aku juga belum ngatur blocking waktu selama pentas kegiatan kuliah berlangsung. Buat ngisi waktu akhirnya aku ngasih kasus problem solving probabilitas menggunakan pseudo-code.

Tak diduga tak dinyana, salah satu mahasiswi maju dan memecahkan persoalan dengan nyaris sempurna, dan bukan sekedar pseudo-code, tapi udah dalam bentuk kode berdialek JAVA (dan pas aku intip laptopnya, ternyata case itu langsung dia implementasikan di kompiler). Bagi mereka yang udah sering menguji kemampuan koding seseorang, tentu bisa dengan mudah mengetahui apakah orang itu punya dasar problem solving yang mumpuni apa nggak, dan dengan melihat sekilas, aku bisa menebak mahasiswi satu ini memang memiliki bakat alam dalam bidang algoritma. Buku "Myths of Gender" memang juga menjelaskan bahwa bukan sekedar jenis kelamin, lingkungan juga berpengaruh besar pada kemampuan ruang.

Augusta Ada King, Countess of Lovelace

Tengok saja sosok Augusta Ada King, Countess of Lovelace (10 Desember 1815 - 27 November 1852) atau yang dikenal juga sebagai Ada Lovelace, beliau adalah seorang Matematikawan Inggris dan penulis. Pergaulannya bersama kalangan akademisi matematika menghasilkan sebuah karya yang terkenal berupa tulisan mengenai dasar-dasar perintah mesin analis pada komputer mekanik karya Charles Babbage. Catatan tersebut diakui sebagai algoritma pertama yang dibuat untuk dijalankan pada sebuah mesin. Berkat hal tersebut, Ada Lovelace diakui sebagai Programmer pertama di dunia komputer.[2][3]


[1] Anne, Fausto-Sterling, 1985. Myths of Gender: Biological Theories about Women and Men, hal 34-36. New York: Basic Books
[2] J. Fuegi and J. Francis, 2003. Lovelace & Babbage and the creation of the 1843 'notes'. IEEE Annals of the History of Computing 25 No. 4 (October–December 2003): 16–26
[3] Toole, Betty. Ada Byron, Lady Lovelace. http://cs-www.cs.yale.edu/homes/tap/Files/ada-bio.html

2 komentar:

thanks to her, now we should study one more subject, that is 'programming' -___- haha :p

lay: hahahahahaha ... lha tapi awakmu gak tau entuk matkul programming ae lho, paling entuk jaman mbiyen ndek Smanti iku tok ... :D